mengapa kau sanggup mendahuluiku?
Saat hendak melepas sepatu Di atas atap kujumpa Gadis rambut berkepang dua Ku berteriak padanya “hey….hentikanlah.” Tanpa sadar ku mengucapkannya Ku tak peduli padanya Kuhanya merasa terganggu Dia mendahuluiku Gadis itu berbagi kisahnya Cerita yang pernah ada Kukira dialah takdirku Kuingin dia cintaiku Kau bercanda! Dengan alasan bodoh itu Beraninya kau kemari mendahuluiku Kau kecewa karena tak dapat yang kau mau Kau beruntung tiada yang direnggut darimu! “Kini aku merasa lebih tenang” Lalu gadis berkepang itu menghilang Akan ‘ku lakukan hari ini Tapi kembali terjadi Ada gadis kecil disana Lagi-lagi ku yang menghentikannya Gadis itu berbagi kisahnya Terabaikan dikelasnya “semua telah direnggut dari ku Tiada tempat bagiku” Kau bercanda! Hanya dengan alasan bodoh itu Beraninya kau kemari mendahuluiku Setidaknya Kau dicintai dirumahmu Selalu ada makan malam yang menunggumu “aku lapar” air matanya berlinang Lalu gadis kecil itu pun menghilang Seperti itu lah banyak yg telah Aku hentikan, kuajak bicara Sedangkan diriku ‘tak dapat berbagi Lukaku kesiapapun Pertama kalinya kutemui Kisah yang persis denganku Rasanya tak asing bagiku Gadis kardigan kuning ini “aku harap dengan kesini” “dapat menghapus lukaku,” “yang semakin lama bertambah,” “saat kupulang kerumah” Tanpa sadar kumengatakannya Ku ‘tak peduli padanya Yang kuucapkan ke dirinya Bahkan kusendiri ‘tak menyangka “hey….hentikanlah” Bagaimana? Ku tak dapat menghentikannya Diri ini tak berhak untuk melakukannya Setidaknya pergilah dari hadapanku Terlalu menyakitkan ‘tuk Melihatmu! “baik, tak akan ku lakukan sekarang” Gadis itupun berpaling dan menghilang Tiada seorang pun hari ini Hanya diriku sendiri Tiada yang dapat menggangguku Bahkan ‘tuk menghentikanku Kulepas kardigan kuningku Dan ikat rambut kepangku Sekarang gadis kecil ini ‘Kan Melompat Dari sini